Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Intrumentasi Perangkat Kerasnya

Tomografi Resonansi Magnetik Inti; Teori Dasar, Pembentukan Gambar dan Intrumentasi Perangkat Kerasnya

Daniel Kartawiguna

Telah di baca oleh 1 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:39

Deskripsi Buku

Tomografi Resonansi Magnetik Inti MRI adalah teknik pencitraan diagnostik medis yang berkerja berdasarkan prinsip resonansi megnetik inti Nuclear Magnetic Resonance NMR Pesawat MRI dapat menghasilkan citra diagnostik bagian dalam tubuh manusia baik dalam potongan sagital koronal transversal dan oblik dengan tidak menggunakan radiasi ionisasi Sinar X dan juga tidak menggunakan zat radioaktif Dengan demikian pengaruh bahaya radiasi dapat dihindari MRI juga dapat mencitrakan pembuluh darah cairan sumsum tulang belakang cartilage bone marrow jaringan otot jaringan pengikat dan jaringan jaringan lunak tubuh manusia lainnya Untuk melakukan pemeriksaan dengan pesawat MRI pasien diletakkan dalam suatu medan magnet yang sangat kuat 0 2 ndash 1 5 Tesla Kemudian gelombang radio dipancarkan melalui kumparan yang berfungsi sebagai antena ke bagian tubuh yang akan diperiksa Hal ini mengakibatkan atom atom pada bagian tersebut akan beresonansi Oleh karena itu setelah gelombang radio eksternal dimatikan atom atom ini akan memancarkan kembali gelombang elektromagnetik sesuai dengan karakteristik dari atom atom tersebut Gelombang inilah yang kemudian ditangkap oleh antena pemerima yang selanjutnya diolah oleh komputer menjadi citra 2 dimensi atau 3 dimensi

Tomografi Resonansi Magnetik Inti (MRI) adalah teknik pencitraan diagnostik medis yang berkerja berdasarkan prinsip resonansi megnetik inti (Nuclear Magnetic Resonance/NMR). Pesawat MRI dapat menghasilkan citra diagnostik bagian dalam tubuh manusia baik dalam potongan sagital, koronal, transversal, dan oblik dengan tidak menggunakan radiasi ionisasi (Sinar-X) dan juga tidak menggunakan zat radioaktif. ...

Untuk melakukan pemeriksaan dengan pesawat MRI, pasien diletakkan dalam suatu medan magnet yang sangat kuat (0,2 – 1,5 Tesla). Kemudian gelombang radio dipancarkan melalui kumparan yang berfungsi sebagai antena ke bagian tubuh yang akan diperiksa. Hal ini mengakibatkan atom-atom pada bagian tersebut akan beresonansi. Oleh karena itu setelah gelombang radio eksternal dimatikan, atom-atom ini akan memancarkan kembali gelombang elektromagnetik sesuai dengan karakteristik dari atom-atom tersebut. Gelombang inilah yang kemudian ditangkap oleh antena pemerima yang selanjutnya diolah oleh komputer menjadi citra 2 dimensi atau 3 dimensi.

Detail Buku

Ketersediaan
1/1
Jumlah Halaman
132
Kategori
Sub Kategori
Penerbit
Tahun Terbit
ISBN
978-602-262-423-3
eISBN
-

Buku Rekomendasi

Lihat Semua

Buku Terkait

Lihat Semua